Mataram NTB - Walikota Mataram H. Mohan Roliskana menghadiri kegiatan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) Temu Lapang Petani (Farmer’s Field Day) yang dilaksanakan di lingkungan Bertais Daye, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, (23/05)
Selain Walikota Mataram, kegiatan di bidang pertanian ini dihadiri pula Ketua DPRD Kota Mataram, Ketua TP-PKK Kota Mataram, Kadis Pertanian Kota Mataram, Kapolsek Sandubaya, Camat Sandubaya, Danramil Cakranegara, serta kelompok tani dan para undangan lainnya.
Pada Kesempatan tersebut Walikota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan akibat pertumbuhan pembangunan di kota Mataram maka terjadi konfensi/pengalihan lahan pertanian yang dari tahun ke tahun meluas.
Saat ini luas lahan pertanian kota Mataram kurang lebih hanya tersisa 23?ri luas keseluruhan 1.400 hektar, sedangkan 67% nya telah terpakai untuk pertumbuhan pembangunan. Oleh karena itu Pemerintah kota Mataram dalam mengatasi permasalahan keterbatasan lahan pertanian dan perkebunan kedepan di programkan untuk mengembangkan pertanian Hultikultura.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
WaliKota menyampaikan bahwa pada kegiatan ini sebagai bentuk dukungan dari pemerintah kepada para petani Kota Mataram, melalui Dinas pertanian memberikan beberapa bantuan berupa benih Padi, cabe, terong kepada beberapa kelompok tani kota Mataram.
"Semoga dengan program tanam serentak ini hasil panen dari para petani akan melimpah ruah, "harap Mohan.
Pada sesi dialog beberapa perwakilan kelompok tani kota Mataram menyampaikan harapannya kepada Walikota Mataram agar meminimalisir berkurangnya lahan pertanian di kota Mataram, pemerintah diharapkan untuk lebih selektif lagi memberikan izin kepada pihak lain untuk melakukan pembagunan seperti perumahan dan lain-lain.
Berikutnya, diharapkan ikut campur tangan pemerintah dalam mendorong Bulog untuk turun langsung membeli hasil pertanian di masyarakat, agar stabilitas harga gabah dapat ditingkatkan.
"Saat ini para tengkulak yang turun membeli hasil pertanian dengan harga semaunya, namun karena masyarakat butuh, terpaksa pula dijual pada tengkulak, "jelas salah seorang perwakilan kelompok tani.
Pada kesempatan itu pula Walikota Mataram menanggapi apa yang disampaikan oleh perwakilan kelompok tani. WaliKota berkomitmen akan mempertahankan 500 hektar lahan pertanian dan perkebunan sesuai yang telah diprogramkan Pemkot Mataram.
Mohan pun berjanji akan melakukan koordinasi dengan Bulog terkait pembelian hasil panen. Sedangkan terkait masalah pupuk, walikota Mataram akan tetap berusaha untuk tetap dapat menyediakan pupuk bersubsidi untuk membantu para petani.
Kegiatan ini diakhiri dengan melakukan Gerakan Tanam serentak tahun 2022 yang dipimpin Walikota Mataram dan diikuti oleh seluruh para undangan dan kelompok tani.(Adb)